Tetapibukan berarti Anda bebas melakukannya tanpa mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan oleh ulah Anda itu. Jangan sampai Anda lega bisa membuang kotoran Anda namun meninggalkan "sisa" bagi orang sesudah Anda. Hal lain yang juga menyesakan dada saya adalah apabila melihat sisa makanan di piring, baik itu di restoran, hotel atau tempat
Berdasarkan riset Food Sustainable Index, Indonesia merupakan negara penghasil sampah makanan terbesar kedua di dunia. - Kids, apakah kamu sering menyisakan makanan di piring makanmu? Jika iya, kebiasaan yang satu ini sebaiknya mulai kamu hentikan, ya. Kamu mungkin enggak terbiasa memikirkan dari mana datangnya makanan yang kamu santap dengan mudah. Makanan yang kamu santap setiap hari melalui proses yang sangat panjang hingga bisa kamu lahap, lo. Misalnya nasi di piringmu yang merupakan perjuangan para petani yang merawat dan memanen padi selama berbulan-bulan. Bijaknya kamu menghabiskan semua nasi yang ada di piringmu tanpa menyisa sebagai bentuk rasa syukur dan menghargai rezeki yang kamu dapatkan. Jika kamu terlalu kenyang, kamu harus menyadari seberapa porsi yang tepat untukmu. Hal ini perlu kamu lakukan supaya enggak berakhir mengambil atau membeli makanan melebihi kapasitas lambungmu. Dengan begitu kamu akan bisa menghabiskan dan enggak menyisakan atau membuang-buang makanan. Ketika makanan yang menyisa harus dibuang maka akan semakin menambah tumpukan sampah makanan. Kamu perlu tahu bahwa Indonesia adalah negara penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia menurut laporan Food Sustainable Index. Baca Juga Kenapa Kita Harus Mengurangi Kebiasaan Membuang Makanan? AkuBacaAkuTahu Kenapa Kamu Harus Menghabiskan Makananmu? galitskaya Ketika kamu menghabiskan makanan maka kamu sudah mensyukuri dan menghargai makanan yang lahir dari perjuangan banyak orang. Ketika makanan yang ada dalam piringmu enggak kamu habiskan dan menyisa, biasanya akan dibuang dan menjadi sampah makanan. Sampah makanan yang menumpuk akan berdampak pada lingkungan karena bisa menimbulkan pencemaran lingkungan. Sampah-sampah makanan yang enggak dikelola dengan benar akan menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca yang bisa menyebabkan suhu Bumi makin meningkat. Tuh, ternyata kebiasaan yang kamu anggap sepele bisa berdampak besar bagi kondisi iklim dunia. Jangan dibiasakan lagi melakukannya, ya, Kids. Ketika menyisakan dan membuang makanan itu berarti kamu enggak menghargai usaha orang lain yang sudah mengupayakan makanan bisa sampai ke hadapanmu. Makanan dibeli menggunakan uang, dan uang adalah sesuatu yang dicari dan dihasilkan oleh orang tuamu dengan bekerja keras setiap hari. Selain itu tak hanya para petani, para peternak hingga nelayan yang menghasilkan berbagai bahan-bahan makanan yang memungkinkanmu makan segala macam lauk lezat juga berperan besar. Kalau makananmu enggak kamu habiskan sama saja kamu enggak bersyukur dengan kemudahan dan rezeki yang kamu milikki. Di luar sana ada orang-orang yang kesulitan untuk bisa makan dengan benar karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Jadi, jika kamu masih punya kebiasaan menyisakan makanan, ingat-ingatlah bahwa kamu adalah orang yang beruntung dan diberkahi Tuhan. - Ayo kunjungi dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani dunia pelajaran anak Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Membuangsisa makanan termasuk perbuatan menyia-nyiakan harta, sehingga Allah membencinya. Membuang sisa makanan berarti menjadi teman setan pula. Sebagaimana Allah berfirman: ูˆูŽู„ุง ุชูุจูŽุฐูู‘ุฑู’ ุชูŽุจู’ุฐููŠุฑู‹ุง ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ู…ูุจูŽุฐูู‘ุฑููŠู†ูŽ ูƒูŽุงู†ููˆุง ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ูŽ ุงู„ุดูŽู‘ูŠูŽุงุทููŠู†ู " Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kalau gak habis ya pesen setengah porsi aja. Jangan tinggalin sisa di piring! Sebuah perlakuan mengerikan pada makanan saat banyak masyarakat masih kekurangan mahasiswa tingkat akhir yang doyan wisata kuliner, tentu saya rajin meng "iya" kan ajakan kawan-kawan di grup WA dan Line untuk pergi ke angkringan, per-sate-an duniawi, atau mie ayam seputaran kampus. Ya kalau lagi ada duit banyak, bebek dan ayam goreng bakar yang agak jauh menjadi pilihan terbaik. Fastfood dan tempat makanan instan lain terpaksa saya tanggalkan, selain karena alasan kesehatan, makanan yang didominasi junk food itu jarang kami singgahi karena bikin dompet menjerit-jerit kesakitan. Ingat to gimana rasanya jerawat dipencet? Ya seperti itulah rasanya ketika duit lagi tipis tapi diajak makan mahal. Dalam trilogi tatanan kehidupan masyarakat, kebutuhan primer manusia terdiri dari triple-S. Sandang pakaian, pangan makanan, dan papan tempat tinggal. Walaupun pada abad 21 ini smartphone dan kuota penunjangnya menjadi kebutuhan primer keempat bagi para milenial yang sedang menyelesaikan push rank-nya ini. Siapapun butuh makan, yaiyalah, tiap hari makan, ketemu gebetan makan, ketemu mantan pacar makan, ketemu pacarnya mantan makan, dan setiap pertemuan kebanyakan pakai acara makanan sudah diantar mbak-mbak pramusaji, nafsu liar langsung bergejolak ingin segera mencicipi hangatnya hidangan yang disajikan. Jika dekorasi makanan dan warungnya instagramable dan dinilai "nyeni", pasti deh ada aja beberapa makluk yang melakukukan sesi pemotretan dan di upload ke insta story. Bukan foto-fotonya yang jadi masalah, tapi terkadang seusai makan, masih banyak sisa-sisa lauk dan nasi yang ditinggalkan di piring. Mungkin mereka pengen meninggalkan jejak kenang-kenangan atau mau menyindir pemilik restoran dengan tanda semiosis, atau nada-nada satire yang tak sempat untuk diucapkan secara gamblang dengan kalimat Woy masakanmu kepedesan, nasinya kebanyakan. Sisa makanan adalah masalah besar, karena fungsi utama makan bukan sebagai penunda lapar, tapi sebagai cara melanjutkan hidup. Eh situ malah buang-buang aja makanan alias menyisakan di piring. Padahal limbah makanan yang sengaja dibuang itu masih layak untuk dikonsumsi. Dikutip dari laman jumlah rata-rata sampah sisa makanan dalam setahun di Indonesia adalah 13 juta ton. Hal itu dipicu karena perilaku menyisakan makanan dalam piring ketika makan. Padahal, makanan 13 juta ton itu bisa menghidupi 28 juta penduduk Indonesia yang sih yang biasa disisain anak muda? Nasi atau sayuran. Makanan pokok staple foods seperti nasi adalah makanan paling banyak nomor 2 dikonsumsi penduduk dunia setelah jagung dan sebelum gandum. Beras dinikmati di sebagian belahan benua asia asia tenggara, asia selatan, dan asia timur 1 2 3 Lihat Nature Selengkapnya
Menyisakanmakanan dan membuangnya termasuk perbuatan tercela dalam Islam karena hal itu termasuk perbuatan menyia-nyiakan harta dan nikmat Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah benci terhadap tiga hal, yaitu berita palsu atau gosip, menyia-nyiakan harta atau makanan, dan banyak meminta. Saya sebagai manusia kadang miris ketika melihat di warung-warung banyak makanan yang tersisa di piring mereka. Ternyata di sekitar kita masih banyak orang yang tega menyia-nyiakan makanan yang merupakan salah satu rejeki titipan dari yang di Atas. Berikut saya paparkan beberapa alasan kenapa kamu tidak boleh menyisakan makanan. Mari kita simak. 1. Menghargai Perjuangan Mereka Apakah kamu tahu bahwa nasi kamu yang kamu makan itu adalah hasil peluh keringat bapak petani yang dari pagi sampai sore bekerja di sawah ? Beliaulah salah satu orang yang berjasa agar kita masih dapat hidup di dunia ini, dengan apa ? ya, dengan tanaman yang mereka tanam untuk kita konsumsi selama ini. Masih maukan kamu menyia-nyiakan sepiring nasi yang terhidang hari ini ? Masih tegakah dirimu menyia-nyiakan hasil kerja keras mereka ? 2. Banyak yang Tidak Bisa Makan Di saat kamu menyisakan dan membuang makananmu, di luar sana entah dimana ada seorang anak yang sedang mengais roti dari tempat sampah hanya untuk mengganjal perut. Disaat kamu bingung hari ini mau makan apa, mereka juga bingung apakah besok masih bisa makan? Dengan kamu menyisakan makanan itu seperti kamu tidak ada rasa empati terhadap mereka-mereka yang masih kurang beruntung. 3. Sumberdaya Kita Terbatas! Pasokan sumberdaya khususnya pangan di dunia ini terus terdesak. Bahkan ada yang memperkirakan bahwa nantinya konsumsi akan melebihi produksi pangan. Padahal makanan yang kamu buang sia-sia itu bisa saja harusnya didistribusikan di tempat lain yang benar-benar kekurangan pasokan makanan. Kalau ada yang menyanggah โ€œini uang gue kok, lu yang sewotโ€, iya bener itu uang kamu, tapi kamu juga harus tau bahwa makanan yang kamu buang itu sumberdaya kita bersama yang terbatas bung! 4. Uang yang Sia-Sia Bayangin aja kalau andai aja tiap biji beras itu harganya 1 rupiah dan selama sebulan kamu udah buang-buang 50 ribu biji beras, kan lumayan juga vroh. Gitu-gitu itu duit juga yang kamu atau bapakmu cari susah payah. Kecuali kalo koruptor sih, nyari duitnya gampang, pasti duit segitu kaga ada apa-apanya ๐Ÿ˜› . 5. Nambah-Nambahin Sampah Kalian tau sendiri kan kalau lahan buat buang alias TPA itu makin lama makin dikit. Lahan di dunia ini kaga bisa nambah lagi, kecuali kalau kamu mau tambah tanah kaplingan di mars. Semakin banyak sisa makanan yang terbuang otomatis jumlah sampah pasti meningkat. Jumlah sampah meningkat, otomatis lebarin lahan TPA yang udah sesak itu. 6. Salah Satu Anugrah Dan terakhir kamu harus menyadari bahwa adanya bahan makanan ini merupakan salah satu anugrah terindah dari Yang Maha Kuasa. Kita tidak boleh menyia-nyiakan apa yang telah diberikanNya kepada kita. Manfaatkan baik-baik sumberdaya yang ada sebagai rasa syukur atas anugrah yang ada. Akhir Kata Itulah beberapa alasan kenapa kamu tidak boleh menyisakan makanan yang kamu makan. Syukuri yang ada dan tetaplah sederhana. Salam Edan! b3EgKaP.
  • e89z2jah7p.pages.dev/428
  • e89z2jah7p.pages.dev/399
  • e89z2jah7p.pages.dev/224
  • e89z2jah7p.pages.dev/178
  • e89z2jah7p.pages.dev/239
  • e89z2jah7p.pages.dev/436
  • e89z2jah7p.pages.dev/217
  • e89z2jah7p.pages.dev/453
  • jangan menyisakan makanan dalam piring karena itu perbuatan