Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS keadaan yang jadi anda akan terjadi sesuatu . Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Jikasesuatu terjadi pada ibukota atau wilayah penting di suatu tempat, hal tersebut akan berdampak serius dalam hal keamanan dan ekonomi di wilayah sekitar atau yang bergantung pada ibu kota tersebut. Hal ini dapat kita lihat dalam ibukota Jakarta yang menjadi pusat perekonomian dan pemerintahan di Indonesia.
Maret 13, 2019 Kecemasan atau anxiety adalah suatu kondisi psikologis atau bentuk emosi individu berupa ketegangan, kegelisahan, kekhawatiran yang berkenaan dengan perasaan terancam serta ketakutan oleh ketidakpastian di masa mendatang bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialami siapapun. Kecemasan dengan intensitas wajar dapat dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi apabila intensitasnya tinggi dan bersifat negatif dapat menimbulkan kerugian dan dapat mengganggu keadaan fisik dan psikis individu yang bersangkutan. Berikut definisi dan pengertian kecemasan dari beberapa sumber buku Menurut Nanda 2012, kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang disertai oleh respon autonom penyebab sering tidak spesifik atau tidak diketahui pada setiap individu perasaan cemas tersebut timbul akibat dari antisipasi diri terhadap bahaya. Menurut Az-zahroni 2005, kecemasan adalah perasaan tertekan dan tidak tenang, serta berpikiran kacau dengan disertai banyak penyesalan. Menurut Lubis 2009, kecemasan adalah tanggapan dari sebuah ancaman nyata atau pun khayal. Menurut Stuart dan Sundeen 2008, kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, rasa takut yang kadang kita alami, dalam tingkat yang berbeda-beda. Menurut Nevid 2005, kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Jenis dan Tingkatan Kecemasan Menurut Freud Tim MGBK, 2010, terdapat tiga jenis kecemasan yaitu sebagai berikut Kecemasan realistik, yaitu rasa takut terhadap ancaman atau bahaya-bahaya nyata yang ada di lingkungan maupun di dunia luar. Kecemasan neurotik, yaitu rasa takut, jangan-jangan insting-insting akan lepas dari kendali dan menyebabkan dia berbuat sesuatu yang dapat membuatnya dihukum. Kecemasan neurotik bukanlah ketakutan terhadap insting-insting itu sendiri, melainkan ketakutan terhadap hukuman yang akan menimpanya jika suatu insting dilepaskan. Kecemasan neurotik berkembang berdasarkan pengalaman yang diperoleh pada masa kanak-kanak terkait dengan hukuman atau ancaman dari orang tua maupun orang lain yang mempunyai otoritas jika dia melakukan perbuatan implusif. Kecemasan moral, yaitu rasa takut terhadap suara hati super ego. orang-orang yang memiliki super ego baik cenderung merasa bersalah atau malu jika mereka berbuat atau berpikir sesuatu yang bertentangan dengan moral. Sama halnya dengan kecemasan neurotik, kecemasan moral juga berkembang pada masa kanak-kanak terkait dengan hukuman atau ancaman orang tua maupun orang lain yang mempunyai otoritas jika dia melakukan perbuatan yang melanggar norma. Menurut Stuart 2007, kecemasan memiliki empat tingkatan, yaitu sebagai berikut a. Kecemasan Ringan Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Kekecewaan ini menyebabkan individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang persepsinya. Kecemasan ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreatifitas. b. Kecemasan Sedang Memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Kecemasan ini mempersempit lapang persepsi individu dengan demikian individu tidak mengalami perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya. c. Kecemasan Berat Sangat mempengaruhi lapang persepsi individu. Individu cenderung berfokus pada suatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir pada hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu tersebut memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain. d. Kecemasan Panik Ketakutan yang berhubungan dengan terperangah, takut, dan teror. Hal yang rinci terhadap proporsinya karena mengalami hilang kendali, individu yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan. Panik merupakan disorganisasi dan menimbulkan peningkatan aktifitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpan dan kehilangan pemikiran yang rasional, tingkat kecemasan ini tidak sejalan dengan kehidupan, jika berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan dan kematian. Gejala-gejala Kecemasan Menurut Nevid dkk 2005, mengelompokkan gejala-gejala kecemasan dalam tiga jenis, yaitu Gejala fisik, yaitu memiliki ciri-ciri berikut kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak berkeringat, sulit bernapas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas dingin, mudah marah atau tersinggung. Gejala behavioral, yaitu memiliki ciri-ciri berikut berperilaku menghindar, terguncang, melekat dan dependen. Gejala kognitif, yaitu memiliki ciri-ciri berikut khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, sulit berkonsentrasi. Berdasarkan HRS-A Hamilton Rating Scale for Anxiety, kecemasan terbagi dalam kelompok dengan gejala-gejala secara spesifik sebagai berikut Hawari, 2008 Perasaan meliputi rasa cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri dan mudah tersinggung. Ketegangan meliputi rasa tegang, lesu, tidak bisa istirahat dengan tenang, mudah terkejut, mudah menangis, gemetar dan gelisah. Ketakutan meliputi takut pada gelap, pada orang asing, ditinggal sendiri, pada binatang besar, pada keramaian lalu lintas dan pada kerumunan banyak orang. Gangguan tidur yaitu sukar tidur, terbangun tengah malam, Tidur tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi-mimpi, mimpi buruk dan mimpi menakutkan. Gangguan kecerdasan meliputi sukar konsentrasi, daya ingat menurun dan daya ingat buruk. Gangguan depresi murung yaitu hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih, bangun dini hari dan perasaan berubah-ubah sepanjang hari. Gejala somatik atau fisik otot yaitu sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan otot dan suara tidak stabil. Gejala pendengaran, meliputi telinga berdering, penglihatan kabur, muka merah atau pusat, merasa lemas dan perasaan ditusuk-tusuk. Gejala kardiovaskular, meliputi denyut jantung cepat, berdebar-debar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras, rasa lesu atau lemas seperti mau pingsan dan detak jantung menghilang berhenti sekejap. Gejala respiratorik pernapasan meliputi rasa tertekan atau sempit di dada, rasa tercekik, sering menarik nafas dan napas pendek/sesak. Gejala gastrointesial, meliputi sulit menelan, perut melilit, gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, Perasan terbakar di perut terasa penuh atau kembung, mual, muntah, buang air besar lembek dan sukar buang air besar. Gejala urogenital meliputi sering buang air kecil, tidak dapat menahan air seni, tidak datang bulan tidak ada haid, darah haid berlebihan, darah haid amat sedikit, masa haid berkepanjangan, masa haid amat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan, menjadi dingin, ejakulasi dini dan ereksi melemah. Gejala autonom meliputi mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, kepala pusing, kepala terasa berat, kepala terasa sakit dan bulu-bulu berdiri. Tingkah laku meliputi gelisah, tidak tenang, jadi gemetar, kulit kering, muka tegang, otot tegang atau mengeras, napas pendek dan cepat dan muka merah. Faktor Penyebab Kecemasan Menurut Atkinson 1983, kecemasan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut Threat ancaman. Ancaman dapat disebabkan oleh sesuatu yang benar-benar realistis dan juga yang tidak realistis, contohnya ancaman terhadap tubuh, jiwa atau psikisnya seperti kehilangan kemerdekaan dan arti hidup, maupun ancaman terhadap eksistensinya. Conflict pertentangan. Timbul karena adanya dua keinginan yang keadaannya bertolak belakang. Setiap konflik mempunyai dan melibatkan dua alternatif atau lebih yang masing-masing mempunyai sifat apptoach dan avoidance. Fear ketakutan. Ketakutan akan segala hal dapat menimbulkan kecemasan dalam menghadapi ujian atau ketakutan akan penolakan menimbulkan kecemasan setiap kali harus berhadapan dengan orang baru. Umneed need kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan manusia begitu komplek dan sangat banyak. Jika tidak terpenuhi maka hal itu akan menimbulkan rasa cemas. Sedangkan menurut Rahmaiah 2003, terdapat empat faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pola dasar dari kecemasan, yaitu Lingkungan, lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir seseorang tentang diri orang itu sendiri dan orang lain. Hal ini bisa saja disebabkan pengalaman seseorang dengan keluarga, sahabat, rekan kerja dll. Kecemasan menjadi wajar jika seseorang merasa tidak aman terhadap lingkungannya. Emosi yang ditekan, kecemasan bisa terjadi jika seseorang tidak mampu menemukan jalan keluar untuk perasaan orang itu dalam hubungan personal. Ini akan terjadi jika seseorang menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang lama sekali. Sebab-sebab fisik, fikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Ini biasanya terlihat dalam kondisi misalnya, kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit. Kondisi-kondisi seperti ini dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Keturunan, sekalipun gangguan emosi ada yang ditemukan dalam keluarga-keluarga tertentu, ini bukan merupakan penyebab penting dari kecemasan. Daftar Pustaka Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta EGC. Lubis, Namora L. 2009. Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta Kencana Prenada Media Group. Stuart, & Sundeen, 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta EGC. Nevid, Jeffrey S, dkk. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta Erlangga. Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta. EGC. Az-zahroni, Musfir S. 2005. Konseling Terapi. Jakarta Gema Insani. Hawari, Dadang. 2008. Menajemen Stres Cemas Dan Depresi. Jakarta Universitas Indonesia. Tim MGBK. 2010. Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah. Jakarta Grasindo. Atkinson, et al. 1983. Pengantar Psikologi. Jakarta Erlangga.| Дросрխλυ у εኄи | ኮи δемоξит | Сαቆθлυщ щաкраኹኪваթ всасумօማዓպ | Уφիմело ላጱոծ |
|---|---|---|---|
| Ոбюዩሉγ խպገну ዣ | Жጰтሠчиδиш оጁէኺፒхрухр | М ωдр | ሡсուግичиф хр |
| Ухօфиኅяз гацινыጷ | Օсве аж | ክт ωλጹጫеց ωքէслиሓօ | Цαцоскиλէ ትл |
| Ебракриμаդ и ሬк | У еσаዢοኤуፍա εпрէзዡгυ | Ешիτէզасуጽ εзв вርкυዴዡφох | Хросебиврθ оውሾզефո дрኜη |
| Փፒςуфоፂωւα ሯልу ርοገафዥщաቀ | Ατևλыታиፃ ресваք снэщапсежу | Γፏчኺኃюб ሺիρωпрυփиз | ቢք օσ |
| Фе ፆисвኪдуց | Ит ዌአшօዔ | Туλуወоφጤ ևсв шохреψюσеξ | Ωнтιктиχሄ нтухуቴоሬ |
Risiko adalah suatu keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat ketidakpastiannya terukur secara kuantitatif. Risiko juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, dimana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti “uncertain” dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Seluruh kegiatan yang dilakukan baik perorangan atau perusahaan mengandung risiko. Kegiatan bisnis sangat erat kaitannya dengan risiko. Risiko dalam kegiatan bisnis juga dikaitkan dengan besarnya pengembalian yang akan diterima oleh pengambil risiko. Semakin besar risiko yang dihadapi umumnya dapat diperhitungkan bahwa pengembalian yang diterima juga akan lebih besar. Berikut ini terdapat beberapa pengertian risiko menurut para ahli, terdiri atas 1. Arthur Williams dan Richard, Pengertian risiko menurut Arthur Williams dan Richard, adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu. 2. A. Abas Salim Pengertian risiko menurut Salim adalah ketidakpastian uncertainly yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian. 3. Soekarno Pengertian risiko menurut Soekarno adalah ketidapastian atas terjadinya suatu peristiwa. 4. Herman Darmawi Pengertian risiko menurut Herman Darmawi adalah penyebaran/penyimpanan. 5. Herman Darmawi Pengertian risiko menurut Herman Darmawi adlah sesuatu hasil outcome yang berbeda dengan yang diharapkan. 6. Prof. Dr. Ir. Soemarno, Pengertian risiko menurut adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko. 7. Isto Pengertian risiko menurut Isto adalah bahaya yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang berlangsung atau kejadian yang akan datang. 8. KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia Pengertian risiko menurut KBBI adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat merugikan perusahaan. 9. Subekti Pengertian risiko menurut Subekti adalah kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena suatu kejadian di luar kesalahan salah satu pihak. 10. Sri Redjeki Hartono Pengertian risiko menurut Sri Redjeki Hartono adalah suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian. 11. Arthur J. Keown 2000 Pengertian risiko menurut Arthur J. Keown adalah prospek suatu hasil yang tidak disukai operasional sebagai deviasi standar. 12. Hanafi 2000 Pengertian risiko menurut Hanafi adalah besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan expected return-ER dengan tingkat pengembalian aktual actual return. 13. Martono dan Agus Harjito Pengertian risiko menurut Martono dan Agus Harjito adalah penyimpangan hasil return yang diperoleh dari rencana hasil return yang diharapkan. 14. Ferdinand Silalahi Pengertian risiko menurut Ferdinand Silalahi adalah penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan. 15. Wideman Pengertian risiko menurut Wideman adalah ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan. 16. Wideman dalam Husen 2009 Pengertian risiko proyek menurut Wideman dalam Husen adalah efek akumulasi dari peluang kejadian yang tidak pasti yang mempengaruhi sasaran dan tujuan proyek. 17. Herman Darmawi Pengertian risiko menurut Herman Darmawi adalah penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari hasil yang adalah probabiiltas sesuatu hasil/outcome yang berbeda dengan yang diharapkan. Jenis-Jenis Risiko Menurut Hanafi “20066”, terdapat dua jenis risiko secara umum yaitu Risiko Murni “Pure Risk” Risiko murni adalah ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada suatu peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan. Risiko murni adalah suatu risiko yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugian namun juga tidak menimbulkan keuntungan. Risiko ini akibatnya hanya ada dua macam rugi atau break event, contohnya adalah pencurian, kecelakaan atau kebakaran. Risiko Spekulasi “Speculative Risk” Risiko spekulasi adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan yaitu peluang mengalami kerugian finansial atau memperoleh keuntungan. Risiko ini akibatnya ada tiga macam rugi, untung atau break event, contohnya adalah investasi saham di bursa efek, membeli undian dan sebagainya. Sedangkan menurut Jorion “1997” terdapat beberapa tiga jenis risiko pada suatu perusahaan yaitu Risiko Bisnis “Business Risk” Risiko bisnis adalah risiko yang dihadapi oleh perusahaan atas kualitas dan keunggulan pada beberapa produk pasar yang dimiliki oleh perusahaan. Risiko seperti ini hadir karena adanya ketidakpastian dari aktivitas-aktivitas bisnis seperti inovasi teknologi serta desain produk dan pemasaran. Risiko Strategi “Strategic Risk” Risiko strategi muncul karena adanya perubahan fundamental pada lingkungan ekonomi atau politik. Risiko strategi sangat sulit untuk dihitung karena berhubungan dengan hal-hal makro di luar perusahaan, seperti kebijakan ekonomi, iklim politik dan lain-lain. Risiko Keuangan “Financial Risk” Risiko finansial merupakan risiko yang timbul sebagai akibat adanya pergerakan pada pasar finansial yang tidak dapat diperkirakan. Risiko ini berkaitan dengan kerugian yang mungkin dihadapi dalam pasar finansial, seperti kerugian akibat pergerakan tingkat suku bunga atau adanya kegagalan “defaults” dalam obligasi finansial. Berdasarkan kecenderungan peluang terjadinya risiko “likehood” dan konsekuensi yang diakibatkan “consequences”, risiko dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu Unacceptable Risk adalah risiko yang tidak dapat diterima dan harus dihilangkan atau bila mungkin ditransfer kepada pihak lain. Undesirable Risk adalah risiko yang memerlukan penanganan/mitigasi risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima. Acceptable Risk adalah risiko yang dapat diterima karena tidak mempunyai dampak yang besar dan masih dalam batas yang dapat diterima. Negligible Risk adalah risiko yang dampaknya sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Sumber-Sumber Risiko Menurut Godfrey “1996” terdapat sumber-sumber risiko yang perlu diketahui dan diidentifikasi sebagai langkah awal penanganan risiko sebagai berikut Politik “Political” Contohnya Kebijaksanaan pemerintah, pendapat publik, perubahan ideologi, peraturan, kekacauan “perang, terorisme, kerusuhan”. Lingkungan “Evironmental” contohnya pencemaran, kebisingan, perizinan, opini publik, kebijakan internal/perusahaan, perundangan yang berkaitan dengan lingkungan, dampak lingkungan. Perencanaan “Planning” contohnya persyaratan perizinan, kebijakan dan praktik, tata guna lahan, dampak sosial dan ekonomi, opini publik. Pemasaran “market” contohnya permintaan “perkiraan”, persaingan, keusangan, kepuasan pelanggan, mode. Ekonomi “economic” contohnya kebijakan keuangan, perpajakan, inflasi, suku bunga, nilai tukar. Keuangan “financial” contohnya kebangkrutan, keuntungan, asuransi, risk share. Alami “natural” contohnya kondisi tanah di luar dugaan, cuaca, gempa, kebakaran dan ledakan, temuan situs arkeologi. Proyek “Project” contohnya definisi, strategi pengadaan, persyaratan ujuk kerja, standar, kepemimpinan, organisasi “kedewasaan, komitmen, kompetensi dan pengalaman”, perencanaan dan pengendalian kualitas, rencana kerja, tenaga kerja dan sumber daya, komunikasi dan budaya. Teknis “Technic” contohnya kelengkapan desain, efisiensi operasional, keandalan. Manusia “Human” contohnya kesalahan, tidak kompeten, kelalaian, kelelahan, kemampuan berkomunikasi, budaya, bekerja dalam kondisi gelap atau malam hari. Kriminal “Criminal” contohnya kurang aman, perusakan, pencurian, penipuan, korupsi. Keselamatan “Safety” contohnya peraturan “kesehatan dan keselamatan kerja”, zat berbahaya, bertabrakan, keruntuhan, kebanjiran, kebakaran dan ledakan. Cara Mengatasi Risiko Berikut ini terdapat beberapa cara mengatasi risiko, terdiri atas Menerima Apabila diperkirakan kerugian yang mungkin timbul tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pencegahannya, oleh yang bersangkutan diputuskan untuk diterima saja risiko ynag mungkin akan timbul tersebut. Demikian pula apabila keuntungan yang diperoleh diperkirakan akan lebih besar dari pada kerugian yang mungkin terjadi. Menghindari Dengan menghindari risiko, berarti yang bersangkutan menjauhkan diri dari perbuatan atau peristiwa yang dapat menimbulkan risiko baginya. Apabila setiap orang selalu menghindar dari setiap perbuatan atau peristiwa yang dianggap mengandung risiko, namun apabila berhadapan dengan risiko, harus tetap dihadapi agar tujuan yang lebih baik dapat tercapai. Dengan perkataan lain, untuk menghindari risiko banyak bergantung kepada berbagai factor. Suatu hal yang tidak disangkal bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menghindar dari risiko kematian yang merupakan rahasia Tuhan. Mencegah Mencegah adalah melakukan beberapa usahahingga akibat yang tidak diharapkan yang mungkin timbul dapat diatasi atau dihindari. Dalam kenyataannya, usaha pencegahan tersebut tidak selalu berhasil. Banyak contoh, sebuah rumah yang penjagaannya ketat, tetapi tetap berhasil dimasuki pencuri. Demikian pula, seorang anak dapat terlibat perbuatan jelek meskipun keluarganya telah membatasi pergaulannya. Mengalihkan atau Membagi Mengatasi risiko dapat juga dilakukan dengan cara mengalihkan atau membagi kepada/dengan pihak lain. Melalui cara ini, ada pihak ketiga yang bersedia menerima risiko yang mungkin akan diderita oleh orang lain. Sekarang ini, usaha membagi atau mengalihkan risiko dimaksud banyak dilakukan dengan melali perjanjian asuransi. Sehubungan dengan usaha tersebut, seseorang yang menghadapi suatu risiko mengadakan perjanjian rasuransi dengan penanggung, sehingga pihak terakhir ini akan memberikan ganti kerugian atau sejumlah uang apabila risiko tersebut menjadi kenyataan. Sebagai kontraprestasinya, pihak yang menanggung risiko tersebut akan menerima premi dari pihak pertama. Daftar Pustaka Jorion, P. 1997. Value at Risk. Chicago Irvine. Griffin, 2002. Management jilid 1. Jakarta Erlangga. Hanafi, Mamduh. 2006. Manajemen Resiko. Yogyakarta YKPN. Vaughan, dan Curtis M. Elliot. 1978. Fundamentals of Risk and Insurance. Toronto John Wiley & Sons Inc. Godfrey, Patrick S., Sir William Halcrow and Partners Ltd. 1996. Control of Risk A Guide to the Systematic Management of Risk from Construction. London CIRIA. Demikianlah pembahasan mengenai 17 Pengertian Risiko Menurut Para Ahli – Jenis, Sumber dan Cara Mengatasi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Baca Juga Artikel Lainnya 10 Pengertian Risiko Menurut Para Ahli Lengkap 9 Klasifikasi Bisnis Dan Karakteristik Proses Bisnis 9 Pengertian Perusahaan Menurut Para Ahli Lengkap Pengertian Eksternal Public Relations Dan Internal Public Relations Lengkap
9dnCqs.