AplikasiSyarah Hadits Arbain Imam Nawawi Terjemah Offline RAMADHAN 1441H 2020 berisi tentang: 1. Niat dan Ikhlas. 2. Iman,Islam dan Ihsan. 3. Rukun Islam. 4. Takdir Manusia telah ditetapkan. 5. Semua Perbuatan Bid'ah Tertolak. 6. Dalil yang Halal dan Haram. 7. Agama adalah Nasihat. 8. Perintah memerangi manusia yang tidak Sholat dan Bayar Zakat9.
Kajian hadits di Nusantara lebih akrab dengan kajian ilmu hadits riwรขyah dibanding dirรขyah sebagaimana disinggung dalam artikel sebelumnya. Kitab yang dikaji dalam pembelajaran hadits di Nusantara pun beragam; ada yang menggunakan al-kutub al-ashliyyah dan ada banyak pula yang menggunakan al-kutub al-farโiyyah. Maksud dari al-kutub al-ashliyyah adalah kitab hadits induk atau primer. Ia memuat hadits-hadits yang memiliki sanad sendiri dari penulis sampai ke Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Contohnya adalah kutubus sittah 6 kitab hadits yang terkenal Shahรฎh al-Bukhรขri, Shahรฎh Muslim, Sunan Abรฎ Daud, Sunan Ibn Mรขjah, Sunan an-Nasรข`i, dan Sunan Tirmidzi, al-Muwattha`, al-Mustadrak, Muโjam, dan lain-lain. Sedang al-kutub al-farโiyyah adalah kitab hadits sekunder. Ia memuat hadits-hadits yang sanadnya bersandar kepada kitab primer, atau hanya kumpulan hadits tanpa sanad yang lengkap. Misalnya adalah Arbaรฎn Nawawiyah karya Imam an-Nawawi, ia memuat sekumpulan hadits namun sanadnya tidak disebut secara lengkap dan disandarkan kepada penulis kitab primer semisal al-Bukhรขri dan lain-lain. Misal lainnya adalah kitab Bulรปghul Marรขm karya Imam Ibnu Hajar al-Atsqallรขni. Kitab ini memuat sejumlah hadits-hadits hukum dan disusun sesuai bab-bab dalam ilmu fiqih, namun sanad hadits tidak disebutkan secara lengkap, hanya dari Sahabat Rasulullah saja, kemudian disebutkan siapa yang meriwayatkannya dari para penulis kitab semisal al-Bukhรขri atau Ibnu Majah, dan lain-lain. Dibanding Bulughรปl Marรขm, kitab Arbaรฎn Nawawiyah lebih tipis karena memuat tak sampai 50 hadits. Meski bernama Arbaโรฎn berarti 40, kitab ini tak memuat hadits dengan jumlah persis 40, melainkan 42 hadits. Hadits-hadits tersebut berkaitan dengan pilar-pilar dalam agama Islam baik ushul pokok maupun furuโ cabang, serta hadits-hadits yang berkaitan dengan jihad, zuhud, nasihat, adab, niat-niat yang baik dan semacamnya. Hadits-hadits dalam Arbaรฎn Nawawiyah merupakan landasan atau fondasi dalam agama Islam. Sebagian ulama berpendapat bahwa ajaran Islam, atau setengahnya, atau sepertiganya berlandaskan pada hadits-hadits dalam kitab ini Imam an-Nawawi, al-Arbaโรฎn an-Nawawiyah, Beirut Dar el-Minhaj, cetakan pertama, 2009, h. 44. Sebagaimana disebutkan dalam mukadimah kitabnya, Imam Nawawi termotivasi dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Masโud, Muโadz bin Jabal, Abu Darda,Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Abu Hurairah, dan Abu Saโid Al Khudri radhiallahu anhum, dari banyak jalur riwayat yang berbeda-beda ุฃู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ูุงู "ู
ู ุญูุธ ุนูู ุฃู
ุชู ุฃุฑุจุนูู ุญุฏูุซุงู ู
ู ุฃู
ุฑ ุฏูููุงุจุนุซู ุงููู ููู
ุงูููุงู
ุฉ ูู ุฒู
ุฑุฉ ุงููููุงุก ูุงูุนูู
ุงุก" ููู ุฑูุงูุฉ "ุจุนุซู ุงููู ููููุง ุนุงูู
ุงุ" ููู ุฑูุงูุฉ ุฃุจู ุงูุฏุฑุฏุงุก "ูููุช ูู ููู
ุงูููุงู
ุฉ ุดุงูุนุง ูุดููุฏุง". ููู ุฑูุงูุฉ ุงุจู ู
ุณุนูุฏ ููู ูู "ุงุฏุฎู ู
ู ุฃู ุฃุจูุจ ุงูุฌูุฉ ุดุฆุช" ููู ุฑูุงูุฉ ุงุจู ุนู
ุฑ "ููุชูุจ ูู ุฒู
ุฑุฉ ุงูุนูู
ุงุก ูุญุดุฑ ูู ุฒู
ุฑุฉ ุงูุดูุฏุงุก" Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda โSiapa pun di antara umatku yang menghafal empat puluh hadits terkait perkara agamanya, maka Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat bersama golongan fuqaha dan ulama.โ Dalam riwayat lain โAllah akan membangkitkannya sebagai seorang yang faqih dan alim.โ Dalam riwayat Abu ad-Dardรข โMaka aku menjadi penolong dan saksi baginya pada hari kiamat nanti.โ Dalam riwayat Ibnu Masโud โDikatakan kepadanya masuklah kau ke surga melalui pintu mana saja yang kamu kehendaki.โ Dalam riwayat Ibnu Umar โDia dicatat sebagai golongan ulama dan dikumpulkan pada golongan orang-orang yang syahid.โ Imam Nawawi menyebutkan dalam mukadimah kitab ini bahwa hadits yang beliau jadikan landasan di atas statusnya dhaโif lemah meski jalur periwayatannya banyak. Kendati demikian hadits dhaโif tetap bisa diamalkan dalam keutamaan-keutamaan fadhรขil al-aโmรขl selama itu tidak parah dhaโifnya Dr. Mahmรปd at-Thahhรขn, Taysรฎr Mushthalah al-Hadฤซts, Toko Kitab al-Hidayah, Surabaya, h. 66. Sebelum Imam An-Nawawi menulis kitab ini, sebelumnya sudah banyak para ulama yang menyusun kitab serupa, sebagaimana dituturkan oleh beliau sendiri dalam mukadimah kitabnya. Di antara para ulama yang menyusun kitab serupa adalah Abdullah bin Mubarak, Muhammad bin Aslam ath-Thรปsi, Hasan bin Sufyan an-Nasรขโi, Abu Bakr Al-Ajiri, Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim al-Ashfihani, Dรขruquthni, al-Hรขkim, Abu Nuโaim, Abu Abdurrahman as-Sulami, Abu Saโรฎd Al-Mรขlรฎni, Abu Utsman Ash-Shรขbรปni, Abdullah bin Muhammad al-Anshรขri, al-Baihaqi, dan masih banyak yang lainnya. Barangkali kita bertanya-tanya, apa sebenarnya motivasi atau maksud Imam an-Nawawi memilih jumlah 40? Ibnu Daqรฎq menjelaskan dalam kitabnya, Syarh al-Arbaโรฎn an-Nawawiyah, โHikmah pengkhususan bilangan 40 adalah, karena bilangan 40 merupakan bilang pertama dalam hadits yang mempunyai ยผ seperempat dari 10 sepuluh, sebagaimana disebutkan dalam hadits zakat yang harus dizakatkan adalah ยผ seperempat dari10, yaitu 2,5%. Demikian juga mengamalkan ยผ seperempat dari 40 hadits akan menjadi perwakilan pengamalan hadits lainnya.โ Bisyr al-Hรขfi rahimahullah pernah berkata โWahai ahlul hadits, amalkanlah setiap satu dari 40 hadits yang adaโ Ibn Daqรฎq, Syarh al-Arbaโรฎn an-Nawawiyah, Muassasah ar-Rayyรขn, cetakan ke-6, 2003, h. 17 Dalam proses penghimpunannya Imam an-Nawawi berkomitmen untuk menyantumkan hadits-hadits yang shahih saja. Sebagian besar hadits-hadits dalam Arbaโรฎn an-Nawawi terdapat dalam kitab Shahรฎh al-Bukhรขri dan Shahรฎh Muslim. Beliau tidak menampilkan sanad secara lengkap, melainkan hanya menyebut Sahabat saja. Hal tersebut dilakukan supaya mudah dihafal dan lebih banyak digunakan di tengah-tengah umat. Kitab ini dimulai dengan mukadimah pengantar dari Imam an-Nawawi, selanjutnya adalah hadits-hadits dari awal hingga akhir. Beliau tidak menyebut judul khusus pada hadits-hadits dalam kitab ini, hanya saja disebut hadits pertama, hadits kedua hingga seterusnya. Bagi para pembaca yang langsung merujuk ke kitab aslinya maka akan mendapati demikian, sehingga untuk mengetahui isi pembahasan suatu hadits ia harus membacanya terlebih dahulu. Beda halnya jika membaca kitab yang sudah ditahqiq atau syarah kitab ini yang tiap haditsnya sudah diberi tema oleh penerbit. Banyak para ulama yang mensyarah kitab Arbaโรฎn Nawawi, di antaranya adalah Syarh al-Arbaโรฎn an-Nawawiyah karya Syekh Ibn Daqรฎd al-Aid, al-Wรขfi fรฎ Syarh al-Arbaโรฎn an-Nawawiyah karya Dr Mustafa Dieb al-Bughรข dan Dr Muhyiddin Mistu, al-Anwรขr al-Muhammadiyah Syarh al-Arbaโรฎn an-Nawawiyah karya Syekh Hisyam al-Kamil, dan masih banyak lagi. Kitab Arbaโรฎn Nawawi sangat cocok dipelajari bagi semua kalangan, terkhusus bagi yang belum mendalami ilmu hadits dirรขyah sehingga tidak perlu repot menelusuri kualitas hadits-haditsnya. Sebab kebanyakan hadits di dalam Arbaโรฎn Nawawi dinukil dari Shahรฎh al-Bukhรขri dan Muslim, serta sanad yang tidak disertakan secara lengkap akan memudahkan orang-orang yang hendak menghafalnya. Amien Nurhakim, Mahasantri Pesantren Luhur Ilmu Hadits Darus-Sunnah
Jawaban : Seperti yang sudah dijelaskan pada hadits ke10 yaitu baik dan halal adalah syarat diterimanya doโa, selain itu syarat-syarat yang lain yakni: 1) Yakin. 2) Khusyuโ. 3) Tidak tergesa-gesa. 4) Sabar. Disamping itu kita sebaiknya berdoโa diwaktu-waktu yang mustajab, seperti sepetiga malam.
Hadits Arbain Ke 5 โ Hadits Tentang Bidโah merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Anas Burhanuddin, dalam pembahasan Al-Arbaโin An-Nawawiyah ุงูุฃุฑุจุนูู ุงูููููุฉ atau kitab Hadits Arbain Nawawi Karya Imam Nawawi rahimahullahu taโala. Kajian ini disampaikan pada 21 Jumadal Akhirah 1440 H / 26 Februari 2019 M. Status Program Kajian Kitab Hadits Arbain Nawawi Status program kajian Hadits Arbain Nawawi AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Selasa sore pekan ke-2 dan pekan ke-4, pukul 1630 - 1800 WIB. Download juga kajian sebelumnya Hadits Arbain Ke 4 โ Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfudz Ceramah Agama Islam Tentang Hadits Arbain Ke 5 โ Hadits Tentang Bidโah Kajian kali ini membahas hadits arbain ke 5. ุนููู ุฃูู
ูู ุงููู
ูุคูู
ููููููู ุฃูู
ูู ุนูุจูุฏู ุงูููู ุนูุงุฆูุดูุฉู ุฑูุถููู ุงูููู ุนูููููุง ููุงููุชู ููุงูู ุฑูุณููููู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ู
ููู ุฃูุญูุฏูุซู ููู ุฃูู
ูุฑูููุง ููุฐูุง ู
ูุง ููููุณู ู
ููููู ูููููู ุฑูุฏูู. [ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูู
ุณูู
ููู ุฑูุงูุฉ ูู
ุณูู
ู
ููู ุนูู
ููู ุนูู
ููุงู ููููุณู ุนููููููู ุฃูู
ูุฑูููุง ูููููู ุฑูุฏูู ] โDari Ummul Muโminin; Ummu Abdillah; Aisyah Radhiyallahu Anha dia berkata Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda โSiapa yang mengada-ada dalam urusan agama kami ini yang bukan bagian darinya, maka dia tertolak.โ Riwayat Bukhari dan Muslim, dalam riwayat Muslim disebutkan โSiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada contohnya dari kami, maka dia tertolak.โ Hadits ini adalah hadits yang kelima dari rangkaian 42 hadits Al-Arbaโin An-Nawawiyah ุงูุฃุฑุจุนูู ุงูููููุฉ. Hadits ini diriwayatkan oleh Ummul Muโminin Aisyah Radhiyallahu Anha. Semua istri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah ibunda kita. ููุฃูุฒูููุงุฌููู ุฃูู
ููููุงุชูููู
ู โdan istri-istri beliau adalah ibunda bagi mereka orang-orang yang beriman.โ Kunyah beliau adalah Ummu Abdillah. Beliau adalah putri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu. Jadi putrinya Sahabat, ayahandanya juga Sahabat. Putrinya adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dari kalangan wanita sementara ayahandanya adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dari kalangan pria. Beliau dinikahi oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pada tahun ke 2 Hijriyah saat usianya masih sangat belia. Dan ada hikmah besar dibalik pernikahan beliau dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam saat usia beliau masih sangat muda. Yaitu beliau punya usia yang panjang bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kemudian juga usia yang panjang untuk menyampaikan ilmu yang telah beliau serap dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sehingga Al-Hakim Rahimahullahu Taโala mengatakan bahwasanya seperempat ilmu agama Islam atau hukum agama Islam ini diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha. Disebutkan bahwasanya beliau meriwayatkan lebih dari hadits. Dan ini menunjukkan peran kaum wanita dalam mendakwahkan Islam ini. Mereka punya jasa yang besar, mereka punya peran yang konkrit dan sangat berarti untuk dakwah Islam. Dan diriwayatkan bahwasannya para Sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang lain banyak merujuk kepada beliau, banyak bertanya kepada beliau. Dan kalau mereka merujuk kepada beliau, maka mereka mendapatkan jawabannya pada beliau karena ilmu beliau yang sangat dalam. Dan beliau meninggal pada tahun 58 Hijriyah. Dalam hadits ini Aisyah Radhiyallahu Anha meriwayatkan bahwasannya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda ู
ููู ุฃูุญูุฏูุซู ููู ุฃูู
ูุฑูููุง ููุฐูุง ู
ูุง ููููุณู ู
ููููู ูููููู ุฑูุฏูู โBarangsiapa yang menciptakan dalam perkara kami ini apa-apa yang bukan merupakan bagian darinya, maka hal tersebut ditolak.โ Ini adalah sebuah hadits yang agung, dan dihadits yang pertama dahulu kita sudah sebutkan bahwasannya Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullahu Taโala mengatakan bahwasanya pokok ajaran Islam itu terbangun diatas tiga hadits; Pertama, hadits Innamal Aโmalu Binniat. Hadits Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu yang merupakan hadits pertama dalam Arbain Nawawi. Kedua, hadits Aisyah Radhiyallahu Anha ini yang merupakan hadits ke-5 dalam Arbain Nawawi. Sedangkan yang ketiga adalah hadits An-Nuโman bin Basyir ุญูููุงูู ุจูููููู ููุญูุฑูุงู
ู ุจูููููู ููุดูุจูููุงุชู ุจููููู ุฐููููู ู
ููู ุชูุฑููู ุงูุดููุจูููุงุชู ูููููู ููููุญูุฑูุงู
ู ุฃูุชูุฑููู ููู
ูุญูุงุฑูู
ู ุงูููููู ุญูู
ูู ููู
ููู ุฃูุฑูุชูุนู ุญููููู ุงููุญูู
ูู ููุงูู ููู
ูููุง ุฃููู ููุฑูุชูุนู ููููู โYang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas, sedangkan syubhat berada diantara keduanya. Barangsiapa meninggalkan syubhat, berarti terhadap yang haram ia akan lebih menjauh. Dan hal-hal yg diharamkan Allah adalah daerah terlarang, maka siapa yang mengembalakan ternak di sekitar daerah terlarang, sangat mungkin ia akan memasukinya.โ HR. Ahmad Dan hadits An-Nuโman bin Basyir ini adalah hadits yang ke-6. Insyaallah kita akan bahas pada pertemuan selanjutnya. Kata Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullahu Taโala, pokok-pokok ajaran Islam terbangun diatas tiga perkara ini. Sebagian ulama yang menyebutkan bahwasannya hadits Umar bin Khattab, Innamal Aโmalu Binniyat adalah timbangan amalan-amalan batin. Itu adalah parameter untuk amalan-amalan hati. Sedangkan hadits Aisyah Radhiyallahu Anha ini adalah timbangan untuk amalan-amalan yang lahir. Bagaimana kita menilainya? Kalau dia baik maka dia tentu sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan kalau dia buruk, maka parameternya adalah dia dilakukan dengan cara yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hadits Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu Innamal Aโmalu Binniyat, kembalinya kepada syahadat Laa Ilaaha Illallah. Sedangkan hadits Aisyah ini, dia kembali kepada syahadat yang kedua. Persaksian kita bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Jadi, kandungan dua hadits ini kembali kepada dua syahadat yang merupakan gerbang kita masuk ke dalam Islam. Syahadat yang pertama mempunyai konsekuensi bahwa kita tidak boleh memberikan Ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Taโala. Kita tidak boleh beribadah kecuali hanya karena Allah Subhanahu wa Taโala. Sementara hadits yang kedua, yakni hadits Aisyah yang sekarang kita akan membahasnya ini, dia kembali kepada syahadat yang kedua. Konsekuensinya adalah kita mengimani apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, mengerjakan apa yang beliau perintahkan semampu kita, meninggalkan semua laranganNya, dan kita tidak boleh beribadah kecuali dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Banyak diantara kita yang sudah paham dengan konsekuensi yang pertama. Menerima kabar-kabar yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam atau mengerjakan perintah-perintah yang beliau berikan semampu kita dan meninggalkan semua larangannya. Tapi juga diantara umat Islam yang belum memahami konsekuensi yang ke-4, yaitu bahwasanya kita tidak boleh beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taโala kecuali dengan cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dalam hadits Aisyah ini, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan tentang hal ini. Beliau menjelaskan bahwasanya sebuah ibadah tidak boleh dikerjakan kecuali dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan kalau sampai kita mengerjakan ibadah-ibadah itu dengan cara yang tidak pernah diajarkan oleh beliau, maka ibadah tersebut ditolak oleh Allah Subhanahu wa Taโala. Karenanya para ulama menyimpulkan dari berbagai keterangan dan dalil bahwasannya dua hal ini adalah syarat diterimanya amalan kita. Kalau kita ingin ibadah kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Taโala, kalau kita berharap amalan kita bernilai pahala disisi Allah Subhanahu wa Taโala, maka wujudkan dua syarat ini; yang pertama adalah mengerjakannya dengan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Taโala, sedangkan yang kedua adalah menjalankan yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Kalau ada satu diantara dua syarat ini yang tidak terwujud, maka jangan harap ibadah kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Taโala. Karena memang begitulah aturan mainannya. Begitulah aturan main yang telah dibuat oleh Allah Subhanahu wa Taโala dan telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dalam hadits ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, โBarangsiapa yang menciptakan dalam agama Islam ini apa-apa yang bukan merupakan bagian darinya, maka hal tersebut ditolak oleh Allah Subhanahu wa Taโala.โ Ini dijelaskan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits yang lain dimana dalam khutbah-khutbah beliau, beliau sering sekali mengulang-ulang ุฃูู
ููุง ุจูุนูุฏูุ ูุฅูููู ุฃูุตูุฏููู ุงููุญูุฏููุซู ููุชูุงุจู ุงูููููู ุ ููุฃูุญูุณููู ุงููููุฏููู ููุฏููู ู
ูุญูู
ููุฏู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุ ููุดูุฑูู ุงูุฃูู
ููุฑู ู
ูุญูุฏูุซูุงุชูููุง ุ ููููููู ู
ูุญูุฏูุซูุฉู ุจูุฏูุนูุฉู ุ ููููููู ุจูุฏูุนูุฉู ุถููุงููุฉู ุ ููููููู ุถููุงููุฉู ููู ุงููููุงุฑู โSebaik-baik perkataan adalah Firman Allah Subhanahu wa Taโala, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan dan sesungguhnya setiap perkara yang diadakan dalam agama adalah bidโah dan sesungguhnya setiap bidโah adalah kesesatan dan setiap kesesatan itu akan membawa pelakunya masuk ke dalam neraka.โ HR. Ibnu Majah Disini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menyebut perkara-perkara baru sebagai bidโah. Jadi, jangan kita alergi atau jangan merasa asing dengan istilah ini karena ini adalah istilah yang diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ini adalah sebuah perkataan yang sudah dari zaman dahulu dibahas oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, imam kita, teladan kita, Rasul kita. Maka justru seorang Muslim hendaknya tertarik untuk membahas apa itu yang dimaksud oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam? Seperti apa batasan-batasannya? Kemudian menghindari setiap perkara yang merupakan perkara baru atau bidโah dalam urusan agamanya. Dalam hadits yang lain Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits Irbadh bin Sariyah ููุฅูููููู ู
ููู ููุนูุดู ู
ูููููู
ู ุจูุนูุฏูู ููุณูููุฑูู ุงุฎูุชูููุงููุง ููุซููุฑูุงุ ููุนูููููููู
ู ุจูุณููููุชูู ููุณููููุฉู ุงููุฎูููููุงุกู ุงููู
ูููุฏููููููู ุงูุฑููุงุดูุฏููููุ ุชูู
ูุณูููููุง ุจูููุง ููุนูุถูููุง ุนูููููููุง ุจูุงููููููุงุฌูุฐู โSesungguhnya barangsiapa hidup setelahku, ia akan melihat perselisihan yang banyak, maka engkau wajib berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru dalam agama, karena semua perkara baru dalam agama adalah bidโah, dan semua bidโah adalah sesat.โ HR. Abu Dawud, Tirmidzi Ini adalah kondisi yang kita hadapi sekarang. Kita bingung, kita tidak tahu siapa yang benar-benar Ahlus Sunnah wal Jamaโah. Karena begitu banyak orang yang mengklaim, begitu banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai Ahlus Sunnah wal Jamaโah. Tapi kita lihat prakteknya ternyata tidak sama. Kalau kita sudah menghadapi zaman yang seperti ini, maka ingatlah dengan wasiat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau menyebutkan bahwasannya hal ini akan terjadi dan sudah terjadi. Kalau kita bingung, kita melihat banyak perbedaan, pesan beliau adalah, โHendaklah kalian mempelajari sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjuk setelahku. Gigit sunnah itu dengan gigi geraham kalian. Pertahankan dan hindarilah perkara-perkara baru dalam agama. Karena sesungguhnya setiap yang baru dalam agama itu adalah bidโah dan setiap bidโah itu sesat.โ Jadi, ini dibahas oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dibeberapa hadits, tidak hanya disatu hadits yang sedang kita bahas sekarang, tapi ada dibeberapa hadits yang ini menunjukkan bahwasanya masalah ini termasuk salah satu prioritas dakwah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. โBarangsiapa yang menciptakan dalam perkara kami ini apa-apa yang bukan merupakan bagian darinya maka dia akan ditolak.โ Ada beberapa hal yang masuk kategori baru dalam agama ini. Diantaranya 1. Beribadah dengan Cara-Cara Yang Tidak Disyariatkan Yang pertama adalah beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taโala dengan cara-cara yang tidak pernah disyariatkan oleh Allah Subhanahu wa Taโala atau dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Yakni mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah-ibadah yang bukan ibadah. Ibnu Rajab Al-Hambali saat mensyarah hadits ini, beliau menyebutkan contohnya adalah apa yang dilakukan oleh sebagian orang, yakni mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Taโala dengan alat-alat yang melalaikan alat musik. Atau mendekatkan diri kepada Allah dengan berjoget. Dalam sebuah hadits riwayat Al-Bukhari juga disinggung bahwasannya ada seseorang yang bernadzar untuk berdiri dibawah matahari, tidak memakai payung dan berpuasa. Jadi, puasa dalam keadaan berdiri dan tidak memakai payung. Ketika mendengar hal ini, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan. Orang ini beliau panggil, kemudian dinasehati untuk meneruskan puasanya tapi dengan duduk dan berpayung. Jadi, yang baik beliau perintahkan untuk dilanjutkan, nadzar puasanya diteruskan. Tapi mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang tidak pernah diajarkan oleh Islam, yakni puasa dengan berdiri atau puasa dengan menantang matahari langsung tanpa ada atap yang melindunginya, maka ini dilarang oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Akhirnya orang ini dibolehkan untuk meneruskan nadzarnya yaitu dengan berpuasa, tapi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan beliau untuk tidak berdiri dan boleh berpayung. 2. Caranya Salah Mengerjakan ibadah yang dicontohkan dalam Islam, tapi dengan cara yang salah. Jadi kalau yang pertama tadi adalah amalan-amalan yang tidak ada contohnya dalam Islam, mendekatkan diri kepada Allah dengan joget-joget, mendekatkan diri kepada Allah dengan puasa berdiri dan tidak duduk dibawah matahari langsung. Itu jelas dilarang oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sedangkan yang kedua adalah amalannya ada contohnya dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, tapi caranya salah. Dalam sebuah hadits riwayat Al-Bukhari yang disebutkan bahwasanya ada seorang Sahabat yang menyembelih binatang kurbannya sebelum shalat Idul Adha. Ketika Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mengetahui hal itu, beliau memerintahkan Sahabat tersebut untuk menyembelih lagi. Simak penjelasannya pada menit ke โ 2015 Download mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Hadits Arbain Ke 5 โ Hadits Tentang Bidโah Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Taโala membalas kebaikan Anda. Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui Telegram Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui Facebook Pencarian
Berisi 42 hadits-hadits yang sangat mendasar bagi pembentukan pemahaman seseorang akan hakekat Dienul Islam. Maka sudah semestinya bagi setiap muslim untuk mempelajarinya dengan pemahaman yang benar. Buku ini hadir dengan syarah (penjelasan) hadits arbain yang disusun lengkap dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Dalam islam, ada dua pedoman yang digunakan sebagai acuan dalam kehidupan di dunia yaitu Al-Quran dan Hadits. Al-Quran adalah pedoman utama ummat muslim yang berisi firman Allah. Hadits adalah ucapan maupun tindakan Rasulullah SAW yang dicatat dan disampaikan oleh sahabat hingga kepada ulama. Beberapa diantaranya adalah Hadits Arbain Nawawi. Hadits Arbain adalah kumpulan hadits dari kitab Al-Arbaโin An-Nawawiyyah yang ditulis oleh Imam An-Nawawi yang berisi 42 hadits. Diharapkan 42 hadis yang tertulis dalam kitab ini cukup untuk mewakili dan merangkum semua hadis Rasulullah SAW karena itu adalah hadis inti. Orang yang mampu menghafalnya diharapkan sudah menguasai semua hadis Rasulullah SAW secara substansi sehingga diharapkan cukup menjadi poros ajaran Islam dalam menghadapi kehidupan. Pertama, mari kita bahas Hadits Arbain 1 sampai 5. Hadits Arbain 1 Niat Penentu Amal Perbuatan ุฅููููู
ูุง ุงูุฃูุนูู
ูุงูู ุจูุงูููููููุงุชูุ ููุฅูููู
ูุง ููููููู ุงู
ูุฑููุกู ู
ูุง ูููููุ ููู
ููู ููุงููุชู ููุฌูุฑูุชููู ุฅููู ุงูููู ููุฑูุณููููููู ููููุฌูุฑุชููู ุฅูููู ุงูููู ููุฑูุณูููููููุ ููู
ููู ููุงููุชู ููุฌูุฑูุชููู ููุฏูููููุง ููุตูููุจูููุง ุฃููู ุงู
ูุฑุฃูุฉู ููููููุญูููุง ููููุฌูุฑูุชููู ุฅูููู ู
ูุง ููุงุฌูุฑู ุฅูููููู. โSesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, sedangkan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya.โ HR. Al-Bukhari dan Muslim Hadits Arbain 2 Islam, Iman, dan Ihsan ุนููู ุนูู
ูุฑู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ุฃูููุถุงู ููุงูู ุจูููููู
ูุง ููุญููู ุนูููุฏู ุฑูุณูููู ุงูููู ๏ทบ ุฐูุงุชู ููููู
ูุ ุฅูุฐู ุทูููุนู ุนููููููุงู ุฑูุฌููู ุดูุฏูููุฏู ุจูููุงุถู ุงูุซููููุงุจูุ ุดูุฏูููุฏู ุณูููุงุฏู ุงูุดููุนูุฑูุ ูุงู ููุฑูู ุนูููููู ุฃูุซูุฑู ุงูุณููููุฑูุ ูููุงู ููุนูุฑููููู ู
ููููุง ุฃูุญูุฏู ุญูุชููู ุฌูููุณู ุฅููู ุงููููุจูููู ๏ทบ ููุฃูุณูููุฏู ุฑูููุจูุชููููู ุฅููู ุฑูููุจูุชููููู ููููุถูุนู ููููููููู ุนูููู ููุฎูุฐููููู ููููุงูู ููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ุฃูุฎูุจูุฑูููู ุนููู ุงูุฅูุณููุงูู
ู! ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููู ๏ทบ ุงูุฅูุณููุงูู
ู ุฃููู ุชูุดูููุฏู ุฃููู ูุงู ุฅูููู ุฅููุงูู ุงูููู ููุฃูููู ู
ูุญูู
ููุฏุงู ุฑูุณูููู ุงููููุ ููุชูููููู
ู ุงูุตูููุงูุฉูุ ููุชูุคูุชููู ุงูุฒููููุงุฉูุ ููุชูุตูููู
ู ุฑูู
ูุถูุงููุ ููุชูุญูุฌูู ุงูุจูููุชู ุฅููู ุงุณูุชูุทูุนูุชู ุฅููููููู ุณูุจููููุงูยป ููุงูู ุตูุฏูููุชู. ููุนุฌูุจูููุง ูููู ููุณูุฃููููู ููููุตูุฏููููููุ ููุงูู ููุฃูุฎูุจูุฑูููู ุนููู ุงูุฅูููู
ูุงูู! ููุงูู ุฃููู ุชูุคูู
ููู ุจูุงููููุ ููู
ููุงูุฆูููุชูููุ ููููุชูุจูููุ ููุฑูุณูููููุ ููุงูููููู
ู ุงูุขุฎูุฑูุ ููุชูุคูู
ููู ุจูุงูููุฏูุฑู ุฎูููุฑููู ููุดูุฑููููยป ููุงูู ุตูุฏูููุชูุ ููุงูู ููุฃูุฎูุจูุฑูููู ุนููู ุงูุฅูุญูุณูุงูู! ููุงูู ุฃููู ุชูุนูุจูุฏู ุงูููู ููุฃูููููู ุชูุฑูุงููุ ููุฅููู ููู
ู ุชููููู ุชูุฑูุงูู ููุฅูููููู ููุฑูุงููยป ููุงูู ููุฃูุฎูุจูุฑูููู ุนููู ุงูุณููุงุนูุฉู! ููุงูู ู
ูุง ุงููู
ูุณูุคููููู ุนูููููุง ุจูุฃูุนูููู
ู ู
ููู ุงูุณููุงุฆูููยป ููุงูู ููุฃุฎูุจูุฑูููู ุนููู ุฃูู
ูุงุฑูุงุชููุง! ููุงูู ุฃููู ุชูููุฏู ุงูุฃูู
ูุฉู ุฑูุจููุชูููุงุ ููุฃููู ุชูุฑูู ุงูุญูููุงุฉู ุงูุนูุฑูุงุฉู ุงูุนูุงููุฉู ุฑูุนูุงุกู ุงูุดููุงุกู ููุชูุทูุงูููููููู ููู ุงูุจูููููุงููยป ุซูู
ูู ุงููุทููููู ููููุจูุซูุชู ู
ููููููุงุ ุซูู
ูู ููุงูู ููุง ุนูู
ูุฑู! ุฃูุชูุฏูุฑูู ู
ููู ุงูุณููุงุฆูููุยป ููููุชู ุงูููู ููุฑูุณููููููู ุฃูุนูููู
ูุ ููุงูู ููุฅูููููู ุฌูุจูุฑููููู ุฃูุชูุงููู
ู ููุนููููู
ูููู
ู ุฏูููููููู
ูยป ุฑูููุงูู ู
ูุณูููู
ู. Artinya Dari Umar Radhiyallahu Anhu juga, ia berkata pada suatu hari kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang kepada kami seseorang yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam rambutnya, tidak nampak kalau sedang bepergian, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya. Kemudian dia duduk menghadap Nabi SAW, lalu menyandarkan lututnya kepada lutut beliau, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha beliau. Dia bertanya, โYa Muhammad! Kabarkan kepadaku tentang Islam.โ Maka, Rasulullah SAW bersabda, โIslam adalah Anda bersyahadat lรข ilรขha illรขllรขh dan Muhammadur Rasรปlรปllรขh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika Anda mampu menempuh jalannya.โ Lelaki itu berkata, โEngkau benar.โ Kami heran terhadapnya, dia yang bertanya sekaligus membenarkannya. Lelaki itu bekata lagi, โKabarkanlah kepadaku tentang iman!โ Beliau Nabi SAW menjawab, โAnda beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan Anda beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.โ Lelaki itu menjawab, โEngkau benar.โ Dia bekata lagi, โKabarkan kepadaku tentang ihsan!โ Beliau Nabi SAW menjawab, โAnda menyembah Allah seolah-olah melihatnya. Jika Anda tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat Anda.โ Dia berkata lagi, โKabarkan kepadaku tentang hari Kiamat!โ Beliau menjawab, โTidaklah yang ditanya lebih tahu daripada yang bertanya.โ Dia berkata lagi, โKabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya.โ Beliau Nabi SAW menjawab, โJika seorang budak wanita melahirkan majikannya, dan jika Anda melihat orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, miskin, dan penggembala kambing saling bermegah-megahan meninggikan bangunan.โ Kemudian lelaki itu pergi. Aku diam sejenak lalu beliau bersabda, โHai Umar! Tahukah kamu siapa yang bertanya itu?โ Aku menjawab, โAllah dan Rasul-Nya lebih tahu.โ Beliau bersabda, โSesungguhnya dia Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.โ HR Muslim no 8 Hadits Arbain 3 Rukun Islam ุนููู ุฃูุจูู ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู
ููู ุนูุจูุฏู ุงูููู ุจููู ุนูู
ูุฑู ุจููู ุงูุฎูุทููุงุจู ุฑูุถููู ุงูููู ุนูููููู
ูุง ููุงูู ุณูู
ูุนูุชู ุฑูุณููููู ุงูููู ๏ทบ ูููููููู ุจููููู ุงูุฅูุณููุงูู
ู ุนูููู ุฎูู
ูุณู ุดูููุงุฏูุฉู ุฃููู ูุงู ุฅููููู ุฅููุงูู ุงูููู ููุฃูููู ู
ูุญูู
ููุฏูุง ุฑูุณููููู ุงููููุ ููุฅูููุงู
ู ุงูุตูููุงูุฉูุ ููุฅูููุชูุงุกู ุงูุฒููููุงุฉูุ ููุญูุฌูู ุงูุจูููุชูุ ููุตูููู
ู ุฑูู
ูุถูุงููยป ุฑูููุงูู ุงูุจูุฎูุงุฑูู ููู
ูุณูููู
ู. Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhuma, ia berkata aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, โIslam dibagun di atas lima hal syahadat lรข ilรขha illรขllรขh dan Muhammadur Rasรปlรปllรขh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan.โ HR Al-Bukhari no. 8 dan Muslim no 16 Hadits Arbain 4 Amal Tergantung Penutupnya ุนููู ุฃูุจูู ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู
ููู ุนูุจูุฏู ุงูููู ุจููู ู
ูุณูุนูููุฏู ุฑูุถููู ุงูููู ุนูููููุ ููุงูู ุญูุฏููุซูููุง ุฑูุณููููู ุงูููู ๏ทบ ูููููู ุงูุตููุงุฏููู ุงูู
ูุตูุฏููููู ุฅูููู ุฃูุญูุฏูููู
ู ููุฌูู
ูุนู ุฎููููููู ูููู ุจูุทููู ุฃูู
ูููู ุฃูุฑูุจูุนููููู ููููู
ุงู ููุทูููุฉูุ ุซูู
ูู ูููููููู ุนูููููุฉู ู
ูุซููู ุฐูููููุ ุซูู
ูู ูููููููู ู
ูุถูุบูุฉู ู
ูุซููู ุฐูููููุ ุซูู
ูู ููุฑูุณููู ุฅููููููู ุงูู
ูููููุ ูููููููุฎู ูููููู ุงูุฑููููุญู ููููุคูู
ูุฑู ุจูุฃูุฑูุจูุนู ููููู
ูุงุชู ุจูููุชูุจู ุฑูุฒููููู ููุฃูุฌููููู ููุนูู
ููููู ููุดูููููู ุฃููู ุณูุนูููุฏู. ููููุงููู ุงูููุฐูู ูุงู ุฅููููู ุบูููุฑููู! ุฅูููู ุฃูุญูุฏูููู
ู ููููุนูู
ููู ุจูุนูู
ููู ุฃููููู ุงูุฌููููุฉู ุญูุชููู ู
ูุง ูููููููู ุจููููููู ููุจูููููููุง ุฅููููุง ุฐูุฑูุงุนูุ ููููุณูุจููู ุนููููููู ุงูููุชูุงุจู ููููุนูู
ููู ุจูุนูู
ููู ุฃููููู ุงููููุงุฑู ููููุฏูุฎูููููุง. ููุฅูููู ุฃูุญูุฏูููู
ู ููููุนูู
ููู ุจูุนูู
ููู ุฃููููู ุงููููุงุฑู ุญูุชููู ู
ูุงููููููู ุจููููููู ููุจูููููููุง ุฅููููุง ุฐูุฑูุงุนู ููููุณูุจููู ุนููููููู ุงูููุชูุงุจู ููููุนูู
ููู ุจูุนูู
ููู ุฃููููู ุงูุฌููููุฉู ููููุฏูุฎูููููุงยป ุฑูููุงูู ุงูุจูุฎูุงุฑูููู ููู
ูุณูููู
ู. Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Masโud Radhiyallahu Anhu, ia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah menceritakan kepada kami dan beliau seorang yang jujur lagi diakui kejujurannya, โSesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk sperma, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian diutus seorang Malaikat kepadanya untuk meniupkan ruh padanya, dan diperintahkan empat kalimat menulis rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia. Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amal penghuni surga hingga jarak antaranya dan surga hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu dia beramal dengan amal penduduk neraka lalu ia pun memasukinya. Dan sesungguhnya seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amal penduduk neraka hingga jarak antaranya dengan neraka hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amal penduduk surga, maka ia pun memasukinya.โ HR. Al-Bukhari no. 3208 dan Muslim no. 2643 Hadits Arbain 5 Perkara Bidโah ุนููู ุฃูู
ูู ุงูู
ูุคูู
ููููููู ุฃูู
ูู ุนูุจูุฏู ุงูููู ุนูุงุฆูุดูุฉู ุฑูุถููู ุงูููู ุนูููููุงุ ููุงููุชู ููุงูู ุฑูุณููููู ุงูููู ๏ทบ ู
ููู ุฃูุญูุฏูุซู ููู ุฃูู
ูุฑูููุง ููุฐูุง ู
ูุง ููููุณู ู
ููููู ูููููู ุฑูุฏููยป ุฑูููุงูู ุงูุจูุฎูุงุฑูููู ููู
ูุณูููู
ู. ููููู ุฑูููุงููุฉู ููู
ูุณูููู
ู ู
ููู ุนูู
ููู ุนูู
ููุงู ููููุณู ุนููููููู ุฃูู
ูุฑูููุง ูููููู ุฑูุฏููยป Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, โBarangsiapa yang mengada-ngada dalam urusan kami ini yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.โ HR. Al-Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718 Cek sosial media kami diInstagram
Hadits Arbain Nawawi Ke 2: Islam, Iman dan IhsanSerial terbaru Yufid TV kali ini membahas kitab hadits arbain Nawawi lengkap dengan terjemahan yang InsyaAlla
AplikasiSYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI SUNNAH SALAF ISLAM berisi : 1.Niat dan Ikhlas. 2.Iman,Islam dan Ihsan. 3.Rukun Islam. 4.Takdir Manusia telah ditetapkan. 5.Semua Perbuatan Bid'ah Tertolak. 6.Dalil yang Halal dan Haram. 7.Agama adalah Nasihat. 8.Perintah memerangi manusia yang tidak Sholat dan Bayar Zakat.
HadisJibril (bahasa Arab: ุญุฏูุซ ุฌุจุฑุงุฆูู โ, Hadฤซts Jibraฤซl) adalah sebuah hadis yang memuat definisi tentang Islam, Iman, Ihsan, dan tanda-tanda hari kiamat menurut akidah umat Islam.Hadis ini diriwayatkan dari sahabat Umar bin Al-Khaththab dan Abu Hurairah.Hadis ini dapat ditemukan di kedua kitab Shahihain, Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, juga Arbain Nawawi hadits ke-2.
FtAtLuv. e89z2jah7p.pages.dev/564e89z2jah7p.pages.dev/506e89z2jah7p.pages.dev/140e89z2jah7p.pages.dev/214e89z2jah7p.pages.dev/275e89z2jah7p.pages.dev/458e89z2jah7p.pages.dev/453e89z2jah7p.pages.dev/229
hadits arbain nawawi 1 5